bookmark at folkd Puisi: Yang Kupelajari dari Punggungmu - Ningspara

Breaking

Informasi, resensi, review buku-buku dan Produk Lainnya & Tempat membaca cerpen

Pages

Monday, May 28, 2018

Puisi: Yang Kupelajari dari Punggungmu

Puisi: Yang Kupelajari dari Punggungmu (1)

Yang sudah pasti tentang punggungmu:
Berbentuk segi empat,
selalu membelakangiku,
selalu berganti warna, kadang kadang hijau, hitam,
berbunga-bunga kalau kau sedang pakai batik.
Hangat, karena engkau adalah jenis mamalia berdarah panas.

Yang kuterka-terka tentang punggungmu:
Suatu saat aku akan menyentuhnya.
Suatu saat aku akan bersandar di sana.


Mei, Waktunya Patah Hati (2)

 "Aku tak bisa pulang," katanya.
 Aku tak berselera menanyakan alasannya. Karena itu aku hanya mengangguk.
 Aku tahu dia tak bisa melihat anggukanku.
 "Aku tak bisa pulang,' katanya lagi.
 "Oh."
 Hening kemudian. Sebenarnya tidak lama. Tetapi aku merasa  lama sekali.
 "Aku selalu bermimpi menikah di bulan Mei," kataku.
 Dia diam.
 "Karena bulan Mei banyak hujan."
 Walau dia tidak bertanya kenapa, aku beranggapan dia pasti penasaran alasannya

(di seberang sana, lelaki itu mengambil pisau yang dia pakai setiap hari untuk memotong bawang. Dia tuliskan di tangannya 'Mei'. Darah keluar dari tangannya. Tidak banyak memang. Tetapi dia meringis. Sisa-sisa getah bawang di pisau itu membuat lukanya pedih).

Pulang dan Pergi (3)

Kau bisa menjadi rumah dan penjara.
Ketika aku pergi, berarti aku sedang melarikan diri darimu.
Jika aku pulang, berarti aku sedang melarikan diri dari manusia selain kamu.
Kamu adalah rumah dan penjara.
Di dalammu aku kenyang kemudian mati kegemukan.
Kau sedot semua yang penting dalam tubuhku.
Protein, protein, vitamin, vitamin, mineral.
Yang tersisa hanyalah glukosa, glukosa.
Lemak, lemak.
Kau makan aku saja, aku bosan dengan dua pilihan ini
pulang (rumah). Pergi (penjara).

Yang Kupelajari dari Kamu (4)

Yang kupelajari dari pertemuan kita : melatih patah hati.
Yang kupelajari dari senyum sapa kita : jaringan.
Yang kupelajari dari pembicaraan kita: kekaguman.
Yang kupelajari dari pesan-pesanmu : harapan yang seharusnya tidak kupunya.
Yang kupelajari dari pertemuan kita : tidak ada.

Lalu kau membelakangiku kembali.
Dan aku hanya bisa menikmati punggungmu, dan warna-warnanya yang sering berganti.

Related Post:

No comments:

Post a Comment