bookmark at folkd Berpetualang di Medan Selama 3 Hari - Ningspara

Breaking

Informasi, resensi, review buku-buku dan Produk Lainnya & Tempat membaca cerpen

Pages

Monday, August 12, 2019

Berpetualang di Medan Selama 3 Hari

Berpetualang di Medan Selama 3 Hari. Kampung halaman saya adalah Tapanuli Tengah, sebuah kabupaten kecil yang dijuluki sebagai Negeri Sejuta Pesona karena keindahan alamnya yang uniik. Jika kita ke Tapanuli, di sebelah kanan kita akan melihat perbukitan, sedangkan di sebelah kirinya pantai. Saya sudah cukup mengenal Tapanuli Tengah meskipun saya banyak merantau, tetapi saya merasa tidak mengenal Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Ibukota provinsi tempat saya lahir. Karena itu, pada kesempatan kali ini saya berkeinginan besar untuk jalan-jalan dulu di Medan sebelum kembali ke Tapanuli Tengah.

Saya butuh travel guide. Tidak hanya manusia yang bias dijadikan teman jalan, artikel juga bisa. Kemana kira-kira kita ingin pergi. Saya membaca sejumlah artikel dari Pegipegi yang merekomendasikan banyak sekali tempat-tempat jalan yang bisa dikunjungi. Mulai dari tempat bersejarah, alam, tempat nongkrong, dan banyak lagi.

Berikut tempat-tempat yang saya kunjungi di Medan dari rekomendasi artikel dari Pegipegi. Saya memilih secara random mengikuti kata hati. Eakk.

Isatana Maimun Medan 


Istana Maimum adalah Istana Kesultanan Deli yang merupakan salah satu ikon kota Medan, Sumatera Utara. Dibangun oleh Sultan Deli, Sultan Mahmud Al Rasyid sejak 26 Agustus 1888 dan selesai 18 Mei 1891 dengan luas sebedar 2.773 m*2. Istana ini memiliki 30 ruangan, mulai dari dapur, kamar, ruang tamu, ruang keluarga dan ruangan lainnya untuk keperluan kerajaan. Istana Maimum menjadi salah satu ikon kota Medan karena merupakan bangunan bersejarah. Bangunan yang terbuat dari kayu ini memiliki desain interior yang unik Khas Melayu dengan paduan peradaban Islam, Spanyol, India, dan Italia. Di dalam dan sekitar istana, pengunjung juga bisa membeli oleh-oleh cendra mata khas Medan dan kita bisa berfoto menggunakan pakaian ala kerajaan, didandani dan berpose bak Sultan, pemaisuri dan keluarga sultan yang lain. Asik kan jadi keluarga raja sehari hihi.

Museum Sumatera Utara, Medan


Museum ini menyimpan sejarah mulai dari jaman penjajahan Belanda, Jepang, sejarah satwa dan fauna, dan juga masyarakat purba yang kira-kira tingggal di daerah Sumatera Utara. Di sini kita bisa membaca sejarah para pahlawan seperti Sisingamangaraja XII dan para pemimpin pemerintahan Sumatera Utara mulai dari gubernur sampai walikota. Termasuk adat dan budaya suku-suku Batak (Toba, Mandailing, Karo, Pakpak Dairi, Simalungun) juga ada ditampilkan di sini. Gambar-gambar dan patung-patungnya yang lucu bikin kita betah lama-lama berfoto ria di Museum Sumatera Utara.

Upside Down World


Upside Down World yang terletak di Jl. KH Wahid Hasyim No. 29 dan sangat dekat dengan durian Ucok Medan yang terkenal se-Indonesia karena sekali waktu Hotman paris singgah di sana. Upside Down World ini merupakan studio foto dengan beberapa tema latar seperti makanan, ruang keluarga, dapur, kamar tidur anak, bar, kantor, dan yang lainnya. Dan tentu semuanya terbalik. Unik memang. Berfoto di sini sangat puas karena hanya dengan IDR 50K kita bisa berfoto di semua ruangan.

Macehat Coffe


Macehat Coffe Medan adalah tempat ngopi dengan desain unik ala China.  Ada beberapa quote yang ditulis menggunakan aksara China (tentu sudah diterjemahkan), dan desainnya membuat tempat ini terkesan tenang dan kalem. Macehat Coffe menyediakan ruangan indoor dan semi outdoor. Berkunjung ke tempat ini serasa auto kalem. Tidak ada orang yang haha hihi dan teriak-teriak ketika saya ke sana. Semuanya mengobrol dengan nada suara yang pelan. Saya memesan Avocado Coffe, minuman alpukat dengan toping kopi yang sangat wangi.

Grand Concert Tour


Kebetulan sekali ketika saya ke Medan, sedang diadakan sebuah konser musik di The Regale International Convention Centre Medan. Konser yang dibawakan oleh Jakarta Simfonia Orchestra dan Jakarta Oratorio Society. Ya, jangan dibayangkan ini konser seperti pada umumnya ya. Karena ini konser musik klasik dengan konduktor Dr. Stephen Tong. Mereka membawakan beberapa jenis lagu, salah satunya adalah Symphony No.2 Lobgesang. Tidak ada foto-foto karena pada saat konser musik klasik dilarang foto atau video. Mereka memberikan kaset audio beberapa lagu klasik sebagai kenang-kenangan. Kalau ada yang tertarik mendengar, hubungi aku saja ya.

Ah, beruntung memang karena sekarang kita sudah bisa menemukan banyak artikel yang mengulas pariwisata lokal seperti Pegipegi. Sebelumnya saya juga sudah membeli tiket pesawat Jakarta Medan dari Pegipegi.

Pegi-pegi adalah sebuah web dan aplikasi yang sangat membantu para traveler atau siapa saja yang kebetulan sedang bepergian ke tempat-tempat baru. Pegi-pegi juga menyediakan sejumlah Tips travel dari dan ke berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Tidak heran kalua Pegipegi mendapatkan penghargaan Bergengsi di Service Quality Award (SQA) pada Juli 2019 lalu.

Hmm, perjalanan ke Medan sekali lagi ada yang mau ikut? :)

No comments:

Post a Comment